Islam agama yang sangat
menjunjung keluhuran ahklak ummat manusia.
Semua nilai dan norma Islamseperti yang dicontohkan oleh perkataan
perbuatan Nabi Muhammad saw mencerminkan akhlak mulia. Dan akhlak mulia inilah yang akan menjadikan
seorang muslim menjadi seorang al insane al kamil dan menjadi seorang khalifah
dimuka bumi.
Namun, karena manusia tak hidup
sendiri dimuka bumi. Ia hidup bersama
makhluk Allah lainnya seperti syetan yang telah menyatakan sikap permusuhannya
kepada manusia, untuk memusuhi manusia dengan cara menggoda hawa nafsu manusia
untuk punya kecenderungan terhadap sesuatu yang membuatnya mengingkari jalan
lurus yang ditetapkan Allah swt.
Diantara cara menyesatkan manusia
diantaranya godaan seksual. Syetan
berupaya memanfaatkan naluri seks manusia terhadap lawan jenisnya menjadi media
untuk menjatuhkan harkat dan martabat manusia.
Secara sosiologis, masalah seks
menjadi masalah social masyarakat. Seks
menjadi sebuah poin untuk melihat ada tidaknya penyimpangan social yang
dilakukan seseorang didalam pergaulannya di masyarakat.
Islam menghendaki perilaku
seksual yang sehat, sesuai nilai dan norma agama Islam. Kehidupan bermasyarakat didalam suku – suku
di Indonesiapun memiliki adat istiadat yang mengatur tata perkawinan dan
kehidupanseksual warganya secara sehat dan bermartabat.
Secara sosiologis, berdasarkan
kajian dan kisah nyata banyak terdapat penyimpangan seksual didalam kehidupan
masyarakat , diantaranya incest (hubungan intim dengan keluarga sedarah atau
masih muhrim), perzinahan , pedofilia (
tindakan pelampiasan seksual orang dewasa kepada anak-anak dan kerap disertai
kekerasan), Voyeurisme ( perilaku orang yang mendapat kepuasan seksual bila
melihat aurat lawan jenisnya ),
Exibiosinisme( perilaku penyimpangan seksual dalam bentuk memperlihatkan
kemaluannya kepada orang lain untuk mendapatkan kepuasan seksualnya),
Heteroseksual (Gonta ganti pasangan seksual tanpa nikah ), Homo seksual (
hubungan seksual laki-laki dengan laki-laki ), Lesbianisme ( hubungan seksual
perempuan dengan perempuan ),fathisisme ( perilaku menyimpang seksual dalam bentuk
merasa puas bila telah memegang , mencium
benda-benda atau pakaian dalam
wanita ), sodomi ( perilaku menyimpang
seksual yang berbentuk perilaku menyetubuhi dubur, terutama anak-anak ),dll.
Pandangan islam tentang
penyimpangan seksual ini sangat jelas dari Hadis Riwayat yang disampaikan oleh
Ath Thabrani , “ Empat jenis orang
terbangun dari tidurnya dibawah kemarahan Allah dan pergi tidur dibawah
ketidaksenangan Allah. Para sahabat
bertanya, “ siapa mereka ya Rasulullah ?’ Rasulullah saw menjawab, “ laki-laki
yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, mereka yang
berhubungan sex dengan binatang, dan laki-laki yang berhubungan sex dengan
laki-laki “.
Ada beberapa penyebab munculnya
penyimpangan seksual diantaranya :
1. Sosialisasi
nilai-nilai agama yang kurang dari orangtua, saudara, masyarakatnya karena
orangtuanya, saudaranya , masyarakatnya sendiri kurang memahami ajaran agama.
2. Permisifisme,
orang tua serba boleh, sehingga tak ada larangan untuk berbuat dosa
3. Pergaulan
yang salah
4. Kualitas
berfikir kritis yang rendah
5. Persepsi
yang salah terhadap budaya barat yaitu anggapan berfreesex sebagai modren
Islam menentang berbagai perilaku
penyimpangan seksual dan Nabi Muhammad mengingatkan : “ Dari Anas ra,
Rasulullah Saw bersabda, “ sesunggunya diantara tanda-tanda kiamat itu ialah
diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, minum khamr secara terang-terangan dan
maraknya perzinahan”.
Karena itu, untuk mencegah
perilaku seksual menyimpang, Islam mengajarkan dan menganjurkan memperluas wawasan dengan banyak beriqra (
membaca ) ,nikah bila telah aqil baligh, bila belum mampu dianjurkan puasa , berpakaian secara
islami dan banyak berzikir.
Sumber :
1. Abu
Al Ghifari. Fikih Remaja
Kontemporer. Bandung : Media Qalbu,
2005.