Learning Sosiologi for student
Belajar sosiologi masyarakat pedesaan
Belajar sosiologi masyarakat perkotaan
Belajar sosiologi masyarakat industri
Belajar sosiologi masyarakat dunia maya
Stratifikasi sosial adalah
penggolongan masyarakat secara bertingkat.
Masyarakat digolongkan kedalam tingkatan-tingkatan yang melambangkan
status sosialnya. Golongan orang kaya
dimasukkan kelevel atas, golongan berkecukupan digolongkan kedalam level
menengah, sementara, yang secara ekonomi kurang digolongkan kedalam level
bawah.
Penggolongan orang kedalam level
tertentu atau kedalam strata tertentu tak lepas dari adanya pandangan tentang
sesuatu yang dianggap berharga, yaitu :
1.Kekayaan
material. Kekayaan material sering
dianggap sebagai hasil upaya maksimal seseorang dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya.
Kekayaan yang didapat dianggap sebagai sebuah prestasi yang menunjukkan
siapa dia. Kekayaan material dianggap
sebagai sesuatu yang memberi status sosial tertentu, sesuatu yang memiliki
prestise tinggi atau rendah. Ia memberi
label khusus bagi pemiliknya yang menentukan status sosialnya.
Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak setara secara ekonomi dengan taraf ekonomi masyarakat sekitarnya. Taraf ekonominya dibawah taraf ekonomi masyarakat lainnya. Sehingga, membuatnya memiliki keterbatasan dalam daya beli terhadap berbagai produk dan jasa yang ada didalam masyarakat sekitarnya.
Penyebab kemiskinan disebabkan beberapa hal, diantaranya :
1.Kemampuan berfikir yang rendah sehingga tidak mampu merespon tantangan dan tuntutan yang datang kepadanya. Ia tidak cepat mengambil peluang yang datang, ia tidak cepat melihat potensi keuntungan, ia tidak cepat mengambil langkah yang memberinya keuntungan.
2.Pandangan hidup yang memandang kekayaan sebagai sumber kesengsaraan. Ia tak mau berusaha maksimal. Ia cukup makan minum. Ia tak merasa perlu kerja keras. Ia puas dengan apa ia dapat.
3.Pendidikan yang rendah. Pendidikan yang rendah membuatnya tak mampu berfikir sesuai standar profesi yang membutuhkan kemampuan berfikir kompleks dan menggunakan teknologi tinggi.
4.Keterampilan yang rendah. Keterampilan yang rendah membuat seseorang tak bisa mengerjakan sesuatu sesuai tuntutan kualitas yang telah ditetapkan standarnya. Keterampilan yang rendah hanya membuat ia bisa mengerjakan pekerjaan dengan keterampilan yang rendah dan karenanya mendapatkan penghasilan yang rendah. Dampak lanjutannya membuat ia tak memiliki daya beli yang cukup terhadap barang dan jasa dalam hidup keseharian sesuai taraf hidup lingkungannya.
Dampak kemiskinan diantara :
1.Daya beli yang rendah
2.Kemiskinan yang mendera dan pemahaman agama yang rendah mendorong orang berbuat nekat melakukan pelanggaran nilai dan norma masyarakat, misalnya mencuri, melacur, korupsi dll.
3.Kurang mendapat pendidikan . Anak-anak dari keluarga miskin kerap putus sekolah, karena tak cukup biaya untuk ongkos dan membiayai peralatan pendidikannya. Putus sekolah membuatnya tidak bisa meningkatkan standar berfikir logis dan memperluas wawasan serta keterampilannya.
4.Kemiskinan membuat sesorang menjadi malas beribadah kepada Allah swt.
Sumber Pustaka : 1.Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga, 2013
2.Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi,
suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007
Sosiologi merupakan ilmu yang sangat penting keberadaannya
dikehidupan manusia zaman modern. Banyak
sekali berita di televise maupun media massa yang memperlihatkan sisi
kehidupan manusia yang tragis, menyedihkan, yang mengurai air mata, yang
membangun rasa simpati dan butuh empati sebaliknya televise maupun media massa
lain memperlihatkan aroma ketamakan, kesombongan, mabuk kekuasaan, mabuk harta,
mabuk cinta liar, kemunafikan dan sifat-sifat buruk lain , yang memperlihatkan sisi gelap , sisi abu-abu dan
bukan saja tidak disadari banyak manusia, tetapi tidak diketahui oleh banyak manusia.
Ketika kekacauan sosial,
kekacauan nilai dan norma, kekacauan pola perilaku menimbulkan dampak meluas,
dan mengakumulasi permasalahan akut,
maka ilmu sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya perlu memberi kontribusi dalam
mengurai masalah, menemukan solusi yang pas dan membangun sisi kemanusiaan
berdasar apa yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.
1.Dalam
perencanaan sosial. Perencanaan sosial sangat dibutuhkan untuk memberi desain
apa dan bagaimana suatu situasi sosial
yang diinginkan, apa yang dapat dilakukan, bagaimana perencanaannya, siapa
melakukan apa, standar kualitasnya seperti apa dan bagaimana teknis pelaksanaannya. Sehingga wujud masyarakat ideal dapat
diwujudkan.
2.Penelitian
sosial. Penelitian sosial diperlukan
untuk mencari akar permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan dicarikan
solusi-solusi yang pas sehingga
mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
3.Dalam
masa pembangunan, ilmu sosiologi diperlukan untuk membuat perencanaan sosial
yang presisi dengan kebutuhan masyarakat dan Negara, mengidentifikasi masalah –
masalah yang ada dimasyarakat, menemukan jawaban atas permasalahan yang ada di
masyarakat, siapa objek dan subjeknya, serta langkah dan managemen yang sesuai,
sehingga, pembangunan dapat memecahkan
berbagai permasalahan dan mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan masyarakat.
Dalam konteks humanisme, peran ilmu sosiologi untuk membantu manusia
lebih mengenali dirinya sendiri dan mengenali lingkungan masyarakatnya secara
lebih rasional, sistematis, dan mendudukan posisi manusia sebagai manusia.
Sumber Pustaka :
1.Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga, 2013
2.Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi,
suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007