2015/12/19

Sosiologi: basic needs biologic

Sosiologi : basic needs biologic

Dalam diri manusia terdapat unsure ruh dan unsure fisik biologis.  Kebutuhan ruh berbeda dengan kebutuhan fisik biologis manusia.  Kebutuhan ruh lebih berdimensi pada pemenuhan kebutuhan rohani , psikologis dan sosiologis.  Sementara kebutuhan biologis lebih merujuk kepada  kebutuhan yang didasarkan dorongan-dorongan biologis.

Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan paling mendasar dan bersifat instingtif.  Kebutuhan ini juga dimiliki oleh binatang.  Bila kebutuhan instingtif binatang tak disertai kebutuhan rohani dan psikososial.  Tetapi, kebutuhan biologis manusia diikat  dan tak bisa dilepaskan dari pemenuhan kebutuhan rohani dan psikososial.

Ketidakterlepasan pemenuhan kebutuhan biologis dari pemenuhan kebutuhan rohani dan psikososial tak lepas dari bila kebutuhan biologis  tak ada control   dari nilai-nilai rohani dan pertimbangan psikososial, maka manusia tak lebih baik dari binatang dan akan menciptakan disintegrasi sosial.

Kebutuhan  biologis manusia diantaranya adalah :
1.       Pemenuhan untuk mempertahankan diri.  Upaya mempertahan diri membuat seorang bayi menangis untuk memberitahukan kebutuhannya. Seorang ibu akan melakukan apapun untuk mempertahankan hidup diri anaknya.  Sebuah foto yang mengejutkan dunia ketika memperlihatkan seorang wanita, seorang ibu, memeluk bayinya, untuk  melindungi bayinya dari senjata kimia yang dilakukan oleh rezim Sadam Husein.  Kebutuhan dasar ini yang mendorong manusia untuk makan, minum, menghirup oksigen dan berusaha untuk tidak sakit.
2.        Kebutuhan biologis kedua adalah kebutuhan untuk melanjutkan keturunan.  Manusia laki-laki membutuhkan seorang wanita untuk dicintainya, demikian juga seorang wanita membutuhkan cinta seorang pria.  Hubungan percintaan mereka didorong untuk memiliki anak sebagai pelanjut keturunan.  Dari pemenuhan kebutuhan biologis ini lahir pranata sosial perkawinan, nilai dan norma perkawinan, adat istiadat dan tata upacara perkawinan.
Setiap manusia berharap hidup sampai tua.  Namun, ketika terus memasuki usia tua, secara sosial ia menjadi manusia yang kian matang, tetapi, secara fisik ia akan kembali melemah bahkan akan seperti bayi lagi, butuh pertolongan manusia lain untuk mengurusnya.  Dalam konteks ini, maka setiap orang ingin memiliki anak agar kelak bila ia tua ada yang mengurus hingga ke mengurus kematiannya dan mendoakannya.

3.       Kebutuhanbiologis ketiga adalah kebutuhan untuk mengekspresikan diri biologisnya.  Manusia ingin memperlihatkan kekuatan fisiknya, ia berlatih dan berolahraga untuk membuat dirinya terlihat kecantikannya, ketampanannya,  keuletan kerjanya, dll.  Manusia rela menghabiskan waktu untuk memenuhi keinginan agar sempurna secara fisik biologisnya.  Kesempurnaan fisik biologis memberi nilai lebih dan rasa percaya diri tinggi serta kebanggaan diri.  Kebutuhan ini merupakan wujud ekspresi diri ditengah masyarakatnya, bahwa ia ada dan ia adalah pribadi yang harus diperhatikan dari sisi fisik oleh orang lain.

2015/12/12

Sosiologi : Ciri-ciri masyarakat modern

Keinginan menjadi masyarakat yang makmur membuat manusia diberbagai belahan bumi mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan otaknya untuk menciptakan berbagai system pemikiran baru dan teknologi-teknologi baru.  Akibat dari berbagai upaya  yang dilakukan manusia ini tercipta cara berfikir baru, teknologi baru, hubungan-hubungan sosial baru dan yang sangat penting terbentuknya standar-standar baru kehidupan manusia.   Standar baru kehidupan manusia inilah yang kita sebut sebagai zaman modern.
Dalam konteks perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan ditemukannya berbagai teknologi yang makin canggih, efektif dan efisien, maka terbentuk masyarakat modern, yang bisa dilihat dari ciri – cirinya. Ciri- ciri masyarakat modern :
1.       Hubungan kekeluargaan kurang erat
Masyarakat modern telah membentuk setiap orang untuk memiliki spesialisasi keahlian.  Dengan keahliannya manusia dipaksa untuk bergabung dalam suatu komunitas, melalui komunitas kerjanya ia membangun ingroup dan perasaan outgroup serta solidaritas kelompok , melalui groupnya ia membangun organisasi sosial , system nilai dan norma, serta bentuk hubungan  sosial yang ada didalamnya.  Dari groupnya pula lahir peraturan dan kebudayaan baru.  Kekuatan ikatan yang dibangun didalamnya membuat seorang manusia seperti memiliki keluarga baru.  Kepentingan dan kebutuhannya diikat melalui ikatan kelompoknya, sehingga ia lebih dekat dengan keluarga barunya ( Group ) dari pada dengan keluarga besarnya.  Kondisi ini membentuk kurang eratnya rasa kekeluargaan dengan keluarga besarnya, bahkan dengan anak, istri atau suami didalam keluarganya.
2.       Menggunakan organisasi modern.
Banyaknya spesialisasi pekerjaan, banyaknya keahlian dan makin bertambahnya keahlian-keahlian baru, membutuhkan pengorganisasian yang makin modern sehingga terbentuklah organisasi - organisasi modern.  Organisasi-organisasi yang modern ini makin mengembangkan kehidupan yang lebih modern secara lebih terorganisasi.  Masyarakat modern dipaksa untuk pandai dan dapat hidup dari standar keahlian zaman modern dan harus pandai menyesuaikan diri dengan berbagai organisasi modern serta kultur yang ada didalamnya.
3.       Berfikir rasional dan sistematis
Kebudayaan masyarakat modern didasarkan  cara berfikir rasional dan cara berfikir sistematis atau cara berfikir yang terorganisasi.  Karena semua system dalam organisasi masyarakat modern  disusun dengan mempertimbangkan banyak aspek yang kemudian dikemas kedalam suatu system pemikiran yang terorganisasi.  Dan ketika system berfikirnya menghadapi kendala, maka kemampuan berfikirnya yang rasional akan mencari solusi yang rasional pula dengan mempertimbangkan rasionalitas dan sistematika sistemnya.
4.       Penduduknya umumnya terdidik
Masyarakatmodern menyaratkan kemampuan berfikir rasional dan sistematis dalam kehidupannya. Karena, agar seorang anak manusia dapat hidup didalam system masyarakat modern, ia harus mendapatkan pendidikan yang lebih dari cukup, sehingga kemampuan berfikirnya benar-benar rasional dan sistematis.  Inilah yang mendorong masyarakat modern menomorsatukan pendidikan sebagai dasar pengembangan kualitas anaknya.
5.       Sangat percaya kegunaan teknologi
Teknologi merupakan produk berfikir rasional.  Teknologi yang gagal merupakan produk berfikir yang gagal memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk yang tidak sesuai kebutuhan tidak laku.  Karena itu hanya teknologi yang memenuhi harapan hidup manusia yang akan laku dan dibeli serta digunakan.  Teknologi yang laku adalah teknologi yang membuat menusia kerja secara efisien dan efektif.  Teknologi tipe inilah yang membuat menusiamodern tergantung kepada teknologi dan sangat percaya pada nilai guna teknologi.
6.       Sekuler
Kesibukan kerja yang mengejar target, membuat manusia makin jauh tidak saja dari keluarganya, saudara-saudaranya, tetapi juga makin jauh dari TuhanNya.  Sangat sulit untuk mempelajari ajaran agama, apalagi mempraktekannya.  Jauh dari pemahaman agama, jauh dari orang-orang yang sibuk menjalankan agama, membuat pandangannya jauh dari nilai dan norma agama, apalagi ketika komunitas kerjanya, orang-orang yang juga pemahaman agamanya dangkal, maka jadilah ia punya kecenderungan sekuler dan dampak ekstremnya membenci ajaran agama.
7.       Ekonomi sangat meterialistik
Cara berfikir rasional, ekonomistik, materialistic , egositik.  Pola kerja dan pola hidup yang ditandai dengan banyaknya transaksi dan setiap transaksi bermuara kepada uang,  membuat cara berfikirnya menjadi segala sesuatu diukur dan dihargai dengan uang.  Uang menjadi standar penilaian terhadap  kompetensi dan  eksistensi seseorang. Uang dianggap membeli segalanya. 
8.       Memiliki system adminstrasi yang baik
Banyaknya transaksi dari banyaknya system kerja didalam masyarakat modern mendorong masyarakat modern untuk menciptakan suatu system administrasi yang baik yang memenuhi semua kepentingan, keperluan dan ekspektasi mereka.

Demikianlah Ciri- ciri masyarakat modern

2015/12/05

Kue Tradisional

Kue Batok : Kue tradisional yang dibuat di Cikampek.  Rasanya krenyes-krenyes garing, seperti roti bakar.  Berikut ini liputan para siswi SMA Negeri 2 Cikampek, meliputnya untuk anda .


2015/12/03

Sosiologi : Dampak Urbanisasi

Dampak Urbanisasi

Kota merupakan pusat pemerintahan.  Kota merupakan pusat bisnis yang menjanjikan kemakmuran.  Kota merupakan tempat banyak kantor perusahaan asing maupun domestic berdomisili.  Kota merupakan pusat kelap kelip cahaya kemakmuran yang hadir seakan mengundang siapapun untuk dating dan hidup didalamnya. Kota merupakan peluang untuk memperbaiki nasib setiap orang yang mau mengadu nasib. 
Urbanisasi secara definitive adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kota menjadi tujuan bagi masyarakat desa untuk beberapa alasan.  Ada yang dating ke kota untuk melanjutkan pendidikan.  Ada yang dating kekota untuk berdagang atau menjual barang dagangan.  Ada yang dating untuk mencari pekerjaan.  Mereka datang untuk mengubah nasib.  Karena, setelah desa tidak menjanjikan maka kota dengan segala hiruk pikuknya lebih menjanjikan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Namun, ada banyak yang harus mereka pertaruhkan untuk hidup dikota.  Bila mereka tak siap, maka kota menjadi lebih kejam terhadap mereka.  Tetapi, bagi mereka yang telah siap, persaingan dan tekanan hidup di kota menjadi tantangan sendiri yang harus ditaklukan dan menjadi landasan untuk mencapai kegemilangan hidup.
Disamping kisah manis dan haru dari mereka yang berjuang hidup dikota, ada beberapa dampak urbanisasi baik bagi pedesaan maupun bagi kota, yaitu :
A.      Bagi Pedesaan
1.       Desa kekurangan tenaga produktif.  Faktor ini terjadi karena yang umumnya yang melakukan urbanisasi adalah generasi muda.  Apalagi, bila mereka terdidik dan berkategori professional.  Desa tidak bisa menyediakan pekerjaan untuk kompetensi mereka.  Maka berurbanisasi kekota menjadi solusi bagi golongan tipe ini.
2.       Perginya tenaga produktif kekota membuat desa hanya mengandalkan tenaga petani tua, tentu ini akan mengurangi produktivitas hasil pertanian dan perkebunan pedesaan.
3.       Makin banyaknya generasi muda yang berubanisasi ke kota, membuat gairah kehidupan dipedesaan menjadi sepi.  Kehidupan berjalan stagnan. 
4.       Berurbanisasinya generasi muda yang produktif membuat ekonomi pedesaan menjadi merosot.

B.      Bagi Kota
1.       Banyaknya manusia yang berubanisasi mengakibatkan persaingan mendapatkan pekerjaan menjadi sangat sengit antar individu.  Satu posisi pekerjaan bisa didapatkan setelah bersaing dengan puluhan, ratusan bahkan ribuan pelamar lain.  Sangat ketat.  Hanya yang pintar dalam banyak aspek yang lulus.  Tidak pintar berarti tersisih.

2.       Bertambahnya jumlah orang yang  berurbanisasi membuat kota makin sempit.

2015/12/02

Sosiologi : Kenakalan Remaja


Pembangunan fisik dibanyak Negara menjadi prioritas.  Pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, pabrik-pabrik, jaringan listrik, jaringan telpon , gedung-gedung tinggi, bar, nightclub , diskotik seakan menjadi standar ciri modernisasi . Sebaliknya pembangunan manusianya, pembangunan mental spiritual dan kebudayaan manusianya kerap diabaikan.  D
Pembangunan yang berat sebelah, hanya focus kepembangunan fisik dan kurang dalam hal  pembangunan manusianya memberi dampak negative yang luar biasa pada kualitas mental spiritual dan kebudayaan  manusia-manusianya.
Dampak dari perubahan sosial yang cepat pada sisi manusia adalah banyaknya manusia yang mengalami  disorientasi , terutama  dikalangan kenakalan remaja.  Modernisasi diberbagai bidang membuat muncul berbagai pabrik, berbagai pusat perbelanjaan, berbagai teknologi baru, berbagai aplikasi baru, berbagai parameter kehidupan baru, berbagai gaya hidup baru dan lain-lain.
Para remaja dihadapkan dengan situasi perubahan yang demikian cepat dengan berbagai ekses negatifnya, sementara ia sedang dalam fase  pertumbuhan emosional dan psikologis menuju manusia  yang lebih dewasa, Para remaja sedang belajar untuk tumbuh, sedang belajar berbagai pola hidup, pola budaya budaya, nilai dan norma yang lama dan yang sedang muncul.  Ketidak mampuan memahami nilai dan norma lama serta nilai dan norma baru secara kritis  membuatnya terdesak dan tak mampu memilih, sehingga terjadi benturan psikologis, yang akhirnya berwujud kedalam sikap temperamental, coba-coba tanpa analisis kritis dan mengalami disorientasi hidup.  Terbentuk kenakalan remaja.
Secara definitif kenakalan remaja diartikan sebagai semua bentuk perbuatan remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum yang berlaku dimasyarakatnya.  Gejala dari melawan ketertiban umum ini atau bentuk dari kenakalan remaja adalah …
1.       Suka berdusta.  Anak remaja punya banyak rasa ingin tahu, banyak menginginkan hal-hal yang tinggi dan ideal, tetapi kemampuannya atau kemampuan orangtuanya tidak mendukung.  Ia menjadi frustasi terhadap keadaan.  Secara sikap ia sangat sering untuk menolak melakukan sesuatu yang sebenarnya bermanfaat untuk dia, yang diajukan orangtuanya.  Ia mencari-cari alasan untuk menghindari ajakan yang dianggapnya sebagai beban berat buatnya .  Ia suka berdusta untuk menghindari ajakan, perintah, permintaan dari orangtuanya, dengan memberi alibi tertentu. contoh  Ia bolos sekolah, tetapi mengatakan keorangtuanya ada tugas kelompok yang harus dikerjakan diluar sekolah pada jam pelajaran.
2.       Menganggap orangtua tidak adil. Seorang anak remaja, kerap melihat adiknya atau kakaknya sebagai saingan dalam mendapat kasih sayang dari orangtuanya.  Ia menganggap adiknya lebih disayangi daripada dirinya.  Ia menganggap orangtuanya tidak adil terhadap dirinya.
3.       Mengindar dari tanggung jawab.  Di usia remaja anak sedang mencari bentuk kepribadian.  Ia berusaha membentuk dirinya.  Ia ingin utuh sebagai dirinya.  Ia ingin diakui.  Ia ingin mandiri.  Tak mau diperintah.  Ia hanya mau apa yang sesuai dengan harapan dirinya.  Keinginan pihak diluar dirinya dianggap beban.  Ia tak mau menanggung beban yang dibebankan oleh orang lain.  Ia menghindari tanggung jawab yang dibebankan orang lain.  Ia hanya mau bertanggungjawab kalau itu maunya, keinginannya.
4.       Tidak disukai teman-temannya.  Sikap ingin diakui, sikap ingin dihargai, membuat seorang remaja menjadi terlalu egois, terlalu mementingkan dirinya.  Egoisnya akan bertambah tinggi bila kehidupan didalam keluarganya dikelilingi oleh orang-orang yang juga memiliki ego tinggi.  Ia akan tampil bak seorang bos.  Semua harus menuruti keinginannya.  Karena, super egonya yang demikian tinggi, maka teman-temannya tak menyukainya.  Ia adalah orang asing dilingkaran pergaulannya.
5.       Banyak mengeluh.  Seorang remaja kerap hidup dalam dunia ideal. Kadang ia banyak hadir  dalam dunia yang di khayalkannya.  Karena itu, kerap antara dunia khayalannya, dunia idealnya tak sama dengan realitas hidup disekelilingnya.  Ia banyak mengeluhkan situasi yang tak sesuai harapannya.

6.       Tidak bisa focus.  Terlalu asyik dengan dunia dirinya membuatnya tak bisa focus dalam pekerjaan yang diberikan kepadanya.  Ia berusaha untuk asyik dengan dunianya.  Ia tak mau terlalu dibebani dengan pekerjaan lain.  Ia bisa focus terhadap apa yang diinginkannya tetapi sulit focus untuk yang tak sesuai dengan keinginan hatinya.
Demikian pengertian kenakalan remaja dan penyebab kenakalan remaja

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan