2015/12/02

Sosiologi : Kenakalan Remaja


Pembangunan fisik dibanyak Negara menjadi prioritas.  Pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, pabrik-pabrik, jaringan listrik, jaringan telpon , gedung-gedung tinggi, bar, nightclub , diskotik seakan menjadi standar ciri modernisasi . Sebaliknya pembangunan manusianya, pembangunan mental spiritual dan kebudayaan manusianya kerap diabaikan.  D
Pembangunan yang berat sebelah, hanya focus kepembangunan fisik dan kurang dalam hal  pembangunan manusianya memberi dampak negative yang luar biasa pada kualitas mental spiritual dan kebudayaan  manusia-manusianya.
Dampak dari perubahan sosial yang cepat pada sisi manusia adalah banyaknya manusia yang mengalami  disorientasi , terutama  dikalangan kenakalan remaja.  Modernisasi diberbagai bidang membuat muncul berbagai pabrik, berbagai pusat perbelanjaan, berbagai teknologi baru, berbagai aplikasi baru, berbagai parameter kehidupan baru, berbagai gaya hidup baru dan lain-lain.
Para remaja dihadapkan dengan situasi perubahan yang demikian cepat dengan berbagai ekses negatifnya, sementara ia sedang dalam fase  pertumbuhan emosional dan psikologis menuju manusia  yang lebih dewasa, Para remaja sedang belajar untuk tumbuh, sedang belajar berbagai pola hidup, pola budaya budaya, nilai dan norma yang lama dan yang sedang muncul.  Ketidak mampuan memahami nilai dan norma lama serta nilai dan norma baru secara kritis  membuatnya terdesak dan tak mampu memilih, sehingga terjadi benturan psikologis, yang akhirnya berwujud kedalam sikap temperamental, coba-coba tanpa analisis kritis dan mengalami disorientasi hidup.  Terbentuk kenakalan remaja.
Secara definitif kenakalan remaja diartikan sebagai semua bentuk perbuatan remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum yang berlaku dimasyarakatnya.  Gejala dari melawan ketertiban umum ini atau bentuk dari kenakalan remaja adalah …
1.       Suka berdusta.  Anak remaja punya banyak rasa ingin tahu, banyak menginginkan hal-hal yang tinggi dan ideal, tetapi kemampuannya atau kemampuan orangtuanya tidak mendukung.  Ia menjadi frustasi terhadap keadaan.  Secara sikap ia sangat sering untuk menolak melakukan sesuatu yang sebenarnya bermanfaat untuk dia, yang diajukan orangtuanya.  Ia mencari-cari alasan untuk menghindari ajakan yang dianggapnya sebagai beban berat buatnya .  Ia suka berdusta untuk menghindari ajakan, perintah, permintaan dari orangtuanya, dengan memberi alibi tertentu. contoh  Ia bolos sekolah, tetapi mengatakan keorangtuanya ada tugas kelompok yang harus dikerjakan diluar sekolah pada jam pelajaran.
2.       Menganggap orangtua tidak adil. Seorang anak remaja, kerap melihat adiknya atau kakaknya sebagai saingan dalam mendapat kasih sayang dari orangtuanya.  Ia menganggap adiknya lebih disayangi daripada dirinya.  Ia menganggap orangtuanya tidak adil terhadap dirinya.
3.       Mengindar dari tanggung jawab.  Di usia remaja anak sedang mencari bentuk kepribadian.  Ia berusaha membentuk dirinya.  Ia ingin utuh sebagai dirinya.  Ia ingin diakui.  Ia ingin mandiri.  Tak mau diperintah.  Ia hanya mau apa yang sesuai dengan harapan dirinya.  Keinginan pihak diluar dirinya dianggap beban.  Ia tak mau menanggung beban yang dibebankan oleh orang lain.  Ia menghindari tanggung jawab yang dibebankan orang lain.  Ia hanya mau bertanggungjawab kalau itu maunya, keinginannya.
4.       Tidak disukai teman-temannya.  Sikap ingin diakui, sikap ingin dihargai, membuat seorang remaja menjadi terlalu egois, terlalu mementingkan dirinya.  Egoisnya akan bertambah tinggi bila kehidupan didalam keluarganya dikelilingi oleh orang-orang yang juga memiliki ego tinggi.  Ia akan tampil bak seorang bos.  Semua harus menuruti keinginannya.  Karena, super egonya yang demikian tinggi, maka teman-temannya tak menyukainya.  Ia adalah orang asing dilingkaran pergaulannya.
5.       Banyak mengeluh.  Seorang remaja kerap hidup dalam dunia ideal. Kadang ia banyak hadir  dalam dunia yang di khayalkannya.  Karena itu, kerap antara dunia khayalannya, dunia idealnya tak sama dengan realitas hidup disekelilingnya.  Ia banyak mengeluhkan situasi yang tak sesuai harapannya.

6.       Tidak bisa focus.  Terlalu asyik dengan dunia dirinya membuatnya tak bisa focus dalam pekerjaan yang diberikan kepadanya.  Ia berusaha untuk asyik dengan dunianya.  Ia tak mau terlalu dibebani dengan pekerjaan lain.  Ia bisa focus terhadap apa yang diinginkannya tetapi sulit focus untuk yang tak sesuai dengan keinginan hatinya.
Demikian pengertian kenakalan remaja dan penyebab kenakalan remaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan