2016/05/12

Sosiologi : Ciri – ciri Psikis manusia Indonesia

Paling tersulit dalam bermasyarakat adalah menyelami kejiwaan seseorang.  Tetapi, kpribadian siapapun dapat diamati dari perilakunya sehari-hari.  Perilaku sehari-hari mencerminkan jiwa seseorang.  Setiap orang sulit menyembunyikan kepribadian aslinya dalam pergaulan nyata, karena dalam pergaulan ada tantangan dan respons yang spontan.  Sisi spontanitas ini yang membuka siapa dia secara psikis.  Walau penilaiannya berdasarkan perilaku yang dilakukannya.
Disetiap bangsa dan masyarakat akan terlihat cirri-ciri psikis mereka, yang mencerminkan kepribadian dari orang tersebut.  Orang dapat menyembunyikan kepribadiannya dari orang lain, tetapi tak akan selamanya, apalagi bila ia memiliki banyak saudara, teman, tetangga yang setiap hari berinteraksi  dengannya.  Walaupun terjadi perubahan zaman, perubahan budaya, tetapi cirri-ciri kepriadian seseorang tidak banyak berubah.
Budayawan Mochtar Lubis misalnya menyimpulkan cirri – cirri psikis manusia Indonesia.   Dikalangan bangsa Indonesia, terdapat masyarakat Indonesia yang berciri hipokrit atau munafik, enggan bertanggung jawab bila ada masalah, berjiwa feudal, percaya pada takhayul, berwatak lemah, boros, tidak suka bekerja keras, kurang sabar, suka cemburu, dengki.
Sebenarnya sifat hipokrit atau munafik, enggan bertanggung jawab bila ada masalah, berjiwa feudal, percaya pada takhayul, berwatak lemah, boros, tidak suka bekerja keras, kurang sabar, suka cemburu, dengki juga dimiliki manusia dari banyak Negara.
Sebaliknya, disamping adanya  manusia  dengan kondisi psikis yang jelek, bangsa Indonesia memiliki banyak manusia dengan cirri psikis yang bagus, diantaranya :
1.       Menyukai gaya hidup yang harmonis dengan manusia lainnya, misalnya membentuk komunitas berdasarkan hoby yang lintas sara.
2.       Hubungan yang erat antara orangtua dengan anak.  Sebagai contoh nyata jutaan manusia pulang kampong untuk berlebaran dengan orangtua, saudara dan sanak famili.  Mereka tidak peduli bahaya, macet, kehujanan, kepanasan, kelelahan, yang penting bisa merayakan hari raya Idhul Fitri dengan keluarga.  Bahkan tak segan untuk membelikan oleh-oleh baju muslim yang terbaik yang bisa dipersembahkan.( www.anlatifplasabusana.com)
3.       Suka hidup damai, anti kekerasan, ingin masalah diselesaikan dengan musyawarah.
4.       Memiliki rasa humor yang tinggi.  Setiap acara apapun yang melibatkan banyak orang humor menjadi bagian yang tak terpisahkan.
5.       Sikap gotong royong yang tinggi, apalagi dipedesaan, gotong royong menjadi menu wajib dalam mengisi kehidupan mereka.  Mereka tak segan gotong royong memperbaiki selokan, jalan, irigasi, membantu tetangga yang hajatan, kematian ataupun sakit.  Penulis pernah mendapati Rumah sakit yang dipenuhi pengantar pasien.
6.       Suka bekerja keras.  Para petani dipedesaan bisa bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore.  Mereka bekerja keras.  Bila bisa tanam, tua muda, laki perempuan semua turun kesawah.  Hal tersebut menandakan banyaknya orang Indonesia suka bekerja keras.

Ancaman terhadap kepribadian bangsa Indonesia dating dari budaya luar yang kapitalistik, liberaliustik, egoistic, diskriminatif.  Dan memanfaatkan kebaikan orang Indonesia untuk mengambil keuntungan dan memperkaya diri.  Sementara sumbangan mereka terhadap masyarakat dan Negara sangat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan