2016/05/11

Sosiologi : Penyimpangan seksual

Islam agama yang sangat menjunjung keluhuran ahklak ummat manusia.  Semua nilai dan norma Islamseperti yang dicontohkan oleh perkataan perbuatan Nabi Muhammad saw mencerminkan akhlak mulia.  Dan akhlak mulia inilah yang akan menjadikan seorang muslim menjadi seorang al insane al kamil dan menjadi seorang khalifah dimuka bumi.
Namun, karena manusia tak hidup sendiri dimuka bumi.  Ia hidup bersama makhluk Allah lainnya seperti syetan yang telah menyatakan sikap permusuhannya kepada manusia, untuk memusuhi manusia dengan cara menggoda hawa nafsu manusia untuk punya kecenderungan terhadap sesuatu yang membuatnya mengingkari jalan lurus yang ditetapkan Allah swt.
Diantara cara menyesatkan manusia diantaranya godaan seksual.  Syetan berupaya memanfaatkan naluri seks manusia terhadap lawan jenisnya menjadi media untuk menjatuhkan harkat dan martabat manusia.
Secara sosiologis, masalah seks menjadi masalah social masyarakat.  Seks menjadi sebuah poin untuk melihat ada tidaknya penyimpangan social yang dilakukan seseorang didalam pergaulannya di masyarakat.
Islam menghendaki perilaku seksual yang sehat, sesuai nilai dan norma agama Islam.  Kehidupan bermasyarakat didalam suku – suku di Indonesiapun memiliki adat istiadat yang mengatur tata perkawinan dan kehidupanseksual  warganya  secara sehat dan bermartabat.
Secara sosiologis, berdasarkan kajian dan kisah nyata banyak terdapat penyimpangan seksual didalam kehidupan masyarakat , diantaranya incest (hubungan intim dengan keluarga sedarah atau masih muhrim),  perzinahan , pedofilia ( tindakan pelampiasan seksual orang dewasa kepada anak-anak dan kerap disertai kekerasan), Voyeurisme ( perilaku orang yang mendapat kepuasan seksual bila melihat aurat lawan jenisnya ),  Exibiosinisme( perilaku penyimpangan seksual dalam bentuk memperlihatkan kemaluannya kepada orang lain untuk mendapatkan kepuasan seksualnya), Heteroseksual (Gonta ganti pasangan seksual tanpa nikah ), Homo seksual ( hubungan seksual laki-laki dengan laki-laki ), Lesbianisme ( hubungan seksual perempuan dengan perempuan ),fathisisme ( perilaku menyimpang seksual dalam bentuk merasa puas bila telah memegang , mencium  benda-benda  atau pakaian dalam wanita ), sodomi (  perilaku menyimpang seksual  yang  berbentuk perilaku  menyetubuhi dubur, terutama anak-anak ),dll.
Pandangan islam tentang penyimpangan seksual ini sangat jelas dari Hadis Riawayat yang disampaikan oleh Ath Thabrani , “  Empat jenis orang terbangun dari tidurnya dibawah kemarahan Allah dan pergi tidur dibawah ketidaksenangan Allah.  Para sahabat bertanya, “ siapa mereka ya Rasulullah ?’ Rasulullah saw menjawab, “ laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, mereka yang berhubungan sex dengan binatang, dan laki-laki yang berhubungan sex dengan laki-laki “.
Ada beberapa penyebab munculnya penyimpangan seksual diantaranya :
1.       Sosialisasi nilai-nilai agama yang kurang dari orangtua, saudara, masyarakatnya karena orangtuanya, saudaranya , masyarakatnya sendiri kurang memahami ajaran agama.
2.       Permisifisme, orang tua serba boleh, sehingga tak ada larangan untuk berbuat dosa
3.       Pergaulan yang salah
4.       Kualitas pendidikan diri yang rendah
5.       Kualitas berfikir kritis yang rendah
6.       Persepsi yang salah terhadap budaya barat yaitu anggapan berfreesex sebagai modren
Islam menentang berbagai perilaku penyimpangan seksual dan Nabi Muhammad mengingatkan : “ Dari Anas ra, Rasulullah Saw bersabda, “ sesunggunya diantara tanda-tanda kiamat itu ialah diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, minum khamr secara terang-terangan dan maraknya perzinahan”.
Karena itu, untuk mencegah perilaku seksual menyimpang, Islam mengajarkan dan menganjurkan  memperluas wawasan dengan banyak beriqra ( membaca ) ,nikah bila telah aqil baligh, bila belum  mampu dianjurkan puasa , berpakaian secara islami ( anda dapat melihat pakaian islami di www.anlatifplasabusana.com ) dan banyak berzikir.

Sumber :

1.       Abu Al Ghifari.  Fikih Remaja Kontemporer.  Bandung : Media Qalbu, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan