2015/10/07

Sifat dari Bentuk struktur Sosial

Struktur sosial adalah organisasi yang mengatur distribusi kekuasaan, wewenang, peran , tanggung jawab serta pola hubungannya yang ada dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.  Struktur sosial masyarakat terbentuk sesuai kebutuhan masyarakat dan kemajuan tingkat masyarakat tersebut.  Karena itu antar masyarakat kerap berbeda bentuk struktur sosialnya.
Struktur sosial suatu masyarakat  yang maju ditandai dengan kompleksitas distribusi kekuasaan, kompleksitas wewenang, peran, tanggungjawab.  Hubungan sosial , system komunikasi, standar bahasa, dialek dll terbentuk sesuai timgkat kompleksitas kebudayaan masyarakat tersebut.  Sebaliknya, pada masyarakat miskin, distribusi kekuasaan sederhana, melibatkan sedikit orang, wewenang  banyak tetapi tidak rumit, peran dan tanggungjawab ditanggung bersama.
Dilihat dari sifatnya, struktur sosial dibagi kedalam :

2015/10/05

Pengaruh struktur sosial dimasyarakat



Struktur sosial masyarakat dapat dilihat secara horizontal maupun secara vertical.  Secara Horizontal, didalam masyarakat terdapat kesatuan sosial yang didasarkan  perbedaan atas dasar suku, ras, agama,  bahasa dan adat istiadat.  Secara vertical, dimasyarakat terdapat perbedaan berdasarkan  lapisan-lapisan, dan tiap lapisan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga menjadi ciri khas masing-masing lapisan.
Dari adanya defferensiasi dan stratifikasi sosial dimasyarakat membawa pengaruh besar bagi masyarakat tersebut.  Pengaruh tersebut bisa positif bagi masyarakat tetapi juga berdampak negative bagi masyarakat. Pengaruh differensiasi sosial diantaranya :
1.       Primordialisme.
Primordialisme adalah kesetiaan terhadap hal-hal yang telah disosialisasikan atau  dibawa sejak lahir. Dari nilai, norma, faham, kebiasaan, keterampilan yang dimilikinya sejak kecil  maka ketika bergaul ia sulit melupakan apa yang ia dapat dari apa yang telah disosialisasikan oleh keluarganya, masyarakat atau suku bangsanya. Berbagai hal yang telah dimilikinya membuat nya menilai sesuatu yang datang dari luar dengan sudut pandang dari apa yang telah ada dalam dirinya. Ia menilai orang lain dengan nilai dan norma dan kebudayaan yang telah dimilikinya.  Sehingga, kadang berlebihan menjadi menganggap budayanya lebih tinggi dari budaya orang lain. Contoh Ketika harus memilih dua orang calon Kepala Desa, maka ia akan melihat mana dari dua calon itu yang masih memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat dengan dirinya.  Masih saudaranya atau bukan, bila saudaranya akan dipilih, tetapi bila bukan saudaranya tak akan dipilihnya.

2015/10/02

Ciri-ciri struktur Sosial dan budaya Masyarakat

Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat sederhana adalah :
1.       Rasa kekeluargaannya sangat kuat.  Dalam melaksanakan suatu kegiatan peran keluarga dan tetangga sangat besar sekali.  Mereka membantu tanpa imbalan uang. Mereka ikhlas untuk kepentingan saudara.
2.       Antar  anggota  Masyarakat memiliki hubungan kekerabatan.  Hubungan-hubungan yang dibangun melalui perkawinan membuat mereka saling terikat persaudaraan dan kekerabatan.
3.       Organisasi  sosial dibangun berdasarkan tradisi turun temurun.  Elit keluarga tak tergantikan untuk menduduki jabatan puncak. Jabatan-jabatan lain dibagikan kesegenap anggota keluarga lain.  Aturan main berdasarkan adat tradisi yang sudah mengakar.
4.       Kepercayaan  terhadap hal – hal gaib sangat kuat.  Pendidikan yang kurang bahkan tidak terdidik, membuat daya nalar tak berkembang maksimal.  Mereka tak memiliki daya berfikir kritis yang konstan.  Mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah.  Menyelesaikan masalah dengan meminta kekuatan gaib dianggap sebagai cara dan jawaban yang memuaskan mereka.
5.       Hukum yang berlaku adalah hokum yang tidak tertulis.  Mereka hanya mengenal adat istiadat. Dalam adat tidak ada aturan-aturan hokum yang tertulis dan ditaati bersama.  Mereka hanya mengandalkan daya ingat para tetua suku.  Apa yang dikatakan tetua suku dianggap sebagai jawaban mereka dan mereka akan mentaati.
6.       Ekonominya bersifat subsistem atau hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Mereka bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Kelebihan tidak ditabungka n.  Kelebihan disimpan untuk bekal dimasa sulit.
7.       Kegiatan sosial didasarkan system gotong royong.  Hidup bersama secara akrab dalam keseharian mereka membuat selalu berusaha mengerjakan sesuatu secara bersama.  Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.  Gotong royong adalah cara paling efisien dan efektif.

Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat madya, adalah :
1.       Ikatan kekeluargaan masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat bukan keluarga mulai jauh.  Acara hajat sunatan atau perkawinan dijadikan ajang berkumpul bagi keluarga yang tinggal berjauhan.
2.       Adat Istiadat dihormati, tetapi, budaya luar sudah masuk.  Ajaran adat sebagian masih dilakanakan secara normal. Tetapi, pertimbangan-pertimbangan matang dan pengaruh luar mulai mengurangi peran adat dalam menentukan keputusan.
3.       Sudah berfikir rasional, tetapi, ketika akalnya tak mampu memecahkan masalah mereka lari kepada hal – hal gaib.
4.       Berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan formal yang ditandai banyaknya sekolah dan perguruan tinggi
5.       Mulai mentaati hokum tertulis walau masih menggunakan hokum tidak tertulis
6.       Gotong royong hanya berlaku dilingkungan keluarga, ekonomi uang untuk yang bukan keluarga
7.       Generasi muda mulai terdidik berbeda dengan generasi tua yang tidak mengenyam pendidikan.

Ciri-ciri strukstur sosial dan budaya masyarakat modern, adalah :
1.       Hubungan sosial bersifat pribadi
2.       Hubungan dengan masyarakat lain terbuka dan saling mempengaruhi
3.       Percaya kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.       Pekerjaan didasarkan kompetensi
5.       Pendidikan formal masyarakat tinggi
6.       Hukum yang belaku adalah hokum tertulis

7.       Sistem ekonomi yang dikembangkan adalah system ekonomi pasar

Sumber Pustaka :
1.       Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.       Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009

3.       Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi, suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan