Struktur sosial masyarakat dapat
dilihat secara horizontal maupun secara vertical. Secara Horizontal, didalam masyarakat
terdapat kesatuan sosial yang didasarkan
perbedaan atas dasar suku, ras, agama,
bahasa dan adat istiadat. Secara
vertical, dimasyarakat terdapat perbedaan berdasarkan lapisan-lapisan, dan tiap lapisan memiliki
karakteristik yang berbeda, sehingga menjadi ciri khas masing-masing lapisan.
Dari adanya defferensiasi dan
stratifikasi sosial dimasyarakat membawa pengaruh besar bagi masyarakat
tersebut. Pengaruh tersebut bisa positif
bagi masyarakat tetapi juga berdampak negative bagi masyarakat. Pengaruh
differensiasi sosial diantaranya :
1. Primordialisme.
Primordialisme
adalah kesetiaan terhadap hal-hal yang telah disosialisasikan atau dibawa sejak lahir. Dari nilai, norma, faham,
kebiasaan, keterampilan yang dimilikinya sejak kecil maka ketika bergaul ia sulit melupakan apa
yang ia dapat dari apa yang telah disosialisasikan oleh keluarganya, masyarakat
atau suku bangsanya. Berbagai hal yang telah dimilikinya membuat nya menilai
sesuatu yang datang dari luar dengan sudut pandang dari apa yang telah ada
dalam dirinya. Ia menilai orang lain dengan nilai dan norma dan kebudayaan yang
telah dimilikinya. Sehingga, kadang
berlebihan menjadi menganggap budayanya lebih tinggi dari budaya orang lain. Contoh
Ketika harus memilih dua orang calon Kepala Desa, maka ia akan melihat mana
dari dua calon itu yang masih memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat dengan
dirinya. Masih saudaranya atau bukan,
bila saudaranya akan dipilih, tetapi bila bukan saudaranya tak akan dipilihnya.
Sisi positifnya
ia menjadi lebih dekat dengan saudara-saudaranya, kerabatnya atau keluarga besarnya. Sisi negatifnya menjadi kurang adil bagi yang
lain.
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme
adalah menganggap suku dan budaya sukunya lebih baik dari suku dan budaya suku
lain. Contoh : orang Batak menganggap
sukunya dan budaya sukunya lebih tinggi disbanding suku lain di Indonesia. Dalam konteks Negara, misalnya Adolf Hitler
menganggap Ras bangsa Jerman sebagai Ras
bangsa terbaik. Orang Yahudi merasa
sebagai bangsa pilihan Tuhan.
3. Sektarian
( politik aliran )
Sektarian adalah
suatu kondisi dimana sebuah organisasi
besar memiliki banyak organisasi
kecil yang menjadi pengikutnya.
Organisasi kecil ini menjadi pengikut, pengekor, pendukung utama organisasi
induknya. Misalnya parpol A memiliki organisasi massa kepemudaan, organisasi
kewanitaan, organisasi pendidikan, organisasi dakwah dan lain-lain.
Pengaruh adanya stratifikasi
sosial diantaranya :
1. Perbedaan
sikap. Setiap lapisan sosial memiliki
karakteristik khusus, yang tidak dimiliki lapisan lain. Contoh masyarakat lapisan atas punya ciri
kekayaan berlebih, memiliki barang mewah, penghasilan besar, gaya hidup mewah,
sengat melek tekonoilogi tinggi, eksklusif. Kekeluragaan kurang Sementara kelas bawah, kekeluargaan tinggi, tingkat emosional
tinggi, kurang bisa diplomasi, penghasilan kecil. Karena itu bila mereka
liburan hobi mereka berbeda. Orang kaya
raya liburan main bola, bola golf dengan stik mahal ditempat ekslusif dan
berbayar mahal. Orang miskin liburan
main bola, bola kelereng, terbuka bagi siapa saja, tidak pakai stick tetapi pakai jentrik jari tangan.
2. Cara
berpakaian. Orang kaya memakai pakaian,
tetapi dari bahan kain yang mahal, walau pakaiannya kerap memperlihatkan buah
dada dan paha, bukan karena kurang bahan pakaian, tetapi lebih ke gaya. Orang miskin memakai pakaian, tetapi dari
bahan kain yang murah. Kerap
memperlihatkan bagian tubuh terbuka, bukan karena gaya, tetapi karena ga ada
untuk membeli yang lebih besar.
3. Gaya
bicara. Orang kaya berbicara dengan
bahasa formal bercampur bahasa asing,
mereka menggunakan kata-kata asing dengan makna khusus yang hanya dimengerti
dikalangan orang kaya, berbicara menggunakan etika tingkat tinggi, penuh basa
basi. Sebaliknya masyarakat kelas bawah menggunakan bahasa daerah dicampur
bahasa nasional. Kata-kata diucapkan dengan tidak banyak menggunakan etika, apa
adanya, terkadang sangat kasar, mau kedengaran pahit atau manis mereka kurang
peduli. Yang penting ngomong.
4. Pendidikan.
Bagi kalangan
atas, pendidikan nomor satu. Anaknya
akan disekolahkan disekolah elit, kalau perlu dikirim keluar negeri, atau
membuat sekolah sendiri berstandar internasional. Guru asingnya didatangkan. Anaknya kurang cerdas panggil guru privat,
yang penting anaknya terus berkualitas.
Bagi kalangan bawah pendidikan untuk anak mereka ingin, tetapi kebutuhan
perut lebih utama, kalau perlu anaknya ga usah sekolah asal bisa bantu mencari uang untuk keluarga. Sekolah menjadi beban. Kualitas nomor sekian.
Sumber pustaka:1. Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.
Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.
Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi,
suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007ber pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari