2015/10/05

Pengaruh struktur sosial dimasyarakat



Struktur sosial masyarakat dapat dilihat secara horizontal maupun secara vertical.  Secara Horizontal, didalam masyarakat terdapat kesatuan sosial yang didasarkan  perbedaan atas dasar suku, ras, agama,  bahasa dan adat istiadat.  Secara vertical, dimasyarakat terdapat perbedaan berdasarkan  lapisan-lapisan, dan tiap lapisan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga menjadi ciri khas masing-masing lapisan.
Dari adanya defferensiasi dan stratifikasi sosial dimasyarakat membawa pengaruh besar bagi masyarakat tersebut.  Pengaruh tersebut bisa positif bagi masyarakat tetapi juga berdampak negative bagi masyarakat. Pengaruh differensiasi sosial diantaranya :
1.       Primordialisme.
Primordialisme adalah kesetiaan terhadap hal-hal yang telah disosialisasikan atau  dibawa sejak lahir. Dari nilai, norma, faham, kebiasaan, keterampilan yang dimilikinya sejak kecil  maka ketika bergaul ia sulit melupakan apa yang ia dapat dari apa yang telah disosialisasikan oleh keluarganya, masyarakat atau suku bangsanya. Berbagai hal yang telah dimilikinya membuat nya menilai sesuatu yang datang dari luar dengan sudut pandang dari apa yang telah ada dalam dirinya. Ia menilai orang lain dengan nilai dan norma dan kebudayaan yang telah dimilikinya.  Sehingga, kadang berlebihan menjadi menganggap budayanya lebih tinggi dari budaya orang lain. Contoh Ketika harus memilih dua orang calon Kepala Desa, maka ia akan melihat mana dari dua calon itu yang masih memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat dengan dirinya.  Masih saudaranya atau bukan, bila saudaranya akan dipilih, tetapi bila bukan saudaranya tak akan dipilihnya.

Sisi positifnya ia menjadi lebih dekat dengan saudara-saudaranya, kerabatnya atau keluarga besarnya.  Sisi negatifnya menjadi kurang adil bagi yang lain.
2.       Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah menganggap suku dan budaya sukunya lebih baik dari suku dan budaya suku lain. Contoh : orang Batak  menganggap sukunya dan budaya sukunya lebih tinggi disbanding suku lain di Indonesia.  Dalam konteks Negara, misalnya Adolf Hitler menganggap Ras bangsa Jerman  sebagai Ras bangsa terbaik.  Orang Yahudi merasa sebagai bangsa pilihan Tuhan.
3.       Sektarian ( politik aliran )
Sektarian adalah suatu kondisi dimana sebuah organisasi  besar memiliki banyak organisasi  kecil yang menjadi pengikutnya.  Organisasi kecil ini menjadi pengikut, pengekor, pendukung utama organisasi induknya. Misalnya parpol A memiliki organisasi massa kepemudaan, organisasi kewanitaan, organisasi pendidikan, organisasi dakwah  dan lain-lain.
Pengaruh adanya stratifikasi sosial diantaranya :
1.       Perbedaan sikap.  Setiap lapisan sosial memiliki karakteristik khusus, yang tidak dimiliki lapisan lain.  Contoh masyarakat lapisan atas punya ciri kekayaan berlebih, memiliki barang mewah, penghasilan besar, gaya hidup mewah, sengat melek tekonoilogi tinggi, eksklusif. Kekeluragaan kurang  Sementara kelas bawah,  kekeluargaan tinggi, tingkat emosional tinggi, kurang bisa diplomasi, penghasilan kecil. Karena itu bila mereka liburan hobi mereka berbeda.  Orang kaya raya liburan main bola, bola golf dengan stik mahal ditempat ekslusif dan berbayar mahal.  Orang miskin liburan main bola, bola kelereng, terbuka bagi siapa saja, tidak pakai stick  tetapi pakai jentrik jari tangan.
2.       Cara berpakaian.  Orang kaya memakai pakaian, tetapi dari bahan kain yang mahal, walau pakaiannya kerap memperlihatkan buah dada dan paha, bukan karena kurang bahan pakaian, tetapi lebih ke gaya.  Orang miskin memakai pakaian, tetapi dari bahan kain yang murah.  Kerap memperlihatkan bagian tubuh terbuka, bukan karena gaya, tetapi karena ga ada untuk membeli yang lebih besar.
3.       Gaya bicara.  Orang kaya berbicara dengan bahasa formal bercampur bahasa  asing, mereka menggunakan kata-kata asing dengan makna khusus yang hanya dimengerti dikalangan orang kaya, berbicara menggunakan etika tingkat tinggi, penuh basa basi. Sebaliknya masyarakat kelas bawah menggunakan bahasa daerah dicampur bahasa nasional. Kata-kata diucapkan dengan tidak banyak menggunakan etika, apa adanya, terkadang sangat kasar, mau kedengaran pahit atau manis mereka kurang peduli. Yang penting ngomong.
4.       Pendidikan.
Bagi kalangan atas, pendidikan nomor satu.  Anaknya akan disekolahkan disekolah elit, kalau perlu dikirim keluar negeri, atau membuat sekolah sendiri berstandar internasional.  Guru asingnya didatangkan.  Anaknya kurang cerdas panggil guru privat, yang penting anaknya terus berkualitas.  Bagi kalangan bawah pendidikan untuk anak mereka ingin, tetapi kebutuhan perut lebih utama, kalau perlu anaknya ga usah sekolah asal  bisa bantu mencari uang untuk keluarga.  Sekolah menjadi beban. Kualitas nomor sekian.
Sumber pustaka:
1.       Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.       Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.       Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi, suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007ber pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan