Struktur sosial adalah organisasi
yang mengatur distribusi kekuasaan, wewenang, peran , tanggung jawab serta pola
hubungannya yang ada dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Struktur sosial masyarakat terbentuk sesuai
kebutuhan masyarakat dan kemajuan tingkat masyarakat tersebut. Karena itu antar masyarakat kerap berbeda
bentuk struktur sosialnya.
Struktur sosial suatu
masyarakat yang maju ditandai dengan
kompleksitas distribusi kekuasaan, kompleksitas wewenang, peran,
tanggungjawab. Hubungan sosial , system
komunikasi, standar bahasa, dialek dll terbentuk sesuai timgkat kompleksitas
kebudayaan masyarakat tersebut. Sebaliknya,
pada masyarakat miskin, distribusi kekuasaan sederhana, melibatkan sedikit
orang, wewenang banyak tetapi tidak
rumit, peran dan tanggungjawab ditanggung bersama.
1. Struktur
sosial yang kaku. Struktur sosial yang
kaku sangat sulit untuk dirubah. Apalagi
ketika para elit ( pemimpin ) tak mau melakukan perubahan dan berusaha
mempertahankan hak-hak istimewanya.
Orang yang mendorong perubahan dianggap sebagai pemberontak terhadap
elit dan struktur sosial yang telah mapan .
Perubahan struktur sosial bukan hanya mengancam posisi para elit sosial
yang telah mapan, tetapi dikhawatirkan menimbulkan situasi sosial yang chaos
(Kacau ) dan merubah tatanan nilai dan norma yang dianggap telah teruji. Mengubah system nilai dan norma akan
mengakibatkan perubahan pada struktur sosial.
Perubahan struktur sosial dikhawatirkan merubahan kebudayaan
mereka. Karena itu, struktur sosial yang
kaku tidak mentolerir adanya
perubahan. Sistem struktur sosial
yang kaku ada pada masyarakat yang menerapkan system kasta atau pada masyarakat
yang dipimpin para dictator.
2. Struktur
sosial yang tidak kaku. Pada struktur
sosial yang tidak kaku , anggota masyarakat dapat pindah dari satu lapisan ke
lapisan lain. Orang miskin dapat menjadi
orang kaya , sebaliknya orang kaya dapat menjadi miskin. Terjadi persaingan bebas antar anggota
masyarakat. Yang ulet, focus, mau kerja
keras, ma uterus belajar akan naik kelevel sosial lebih tinggi, sebaliknya,
yang malas, tidak mau kerja keras, tidak pernah focus akan jatuh kelevel yang
lebih rendah.
3. Struktur
sosial resmi. Struktur sosial yang resmi
atau formal terdapat pada organisasi pemerintahan. Struktur sosial resmi atau
formal ditetapkan oleh pemerintah. Orang
yang duduk dalam organisasi pemerintahan tunduk kepada aturan dan peraturan
resmi. Pergantian orang untuk menduduki
jabatan-jabatan yang ada harus sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.
Jalannya
organisasi ditentukan oleh orang-orang yang ada didalamnya.
4. Struktur
sosial informal. Struktur sosial
informal adalah struktur sosial yang dibentuk masyarakat sesuai kebutuhan
anggota. Hubungan antar anggotanya tidak
resmi, tetapi secara sosial mengikat. Penyelesaian masalah diselesaikan melalui
musyawarah agar dicapai kesepakatan yang
permanen. Konsensus dicapai melalui
komunikasi tidak resmi.
s1. Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.
Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.
Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi,
suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007umber Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari