2015/05/15

Mutu Pendidikan

Tujuan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas nasional, regional bahkan global.  Sehingga disain dunia pendidikan diarahkan untuk dapat menciptakan sumber daya manusia kualitas tinggi. ( Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd , hal4 ) .  Menurut Dr. Katini Kartono, tanpa pendidikan, anak tidak akan dapat mencapai martabat kemanusiaan, tidak bisa menjadi pribadi utuh; juga tidak bisa menjadi insane sosial dan abdi Tuhan Yang Maha Esa yang saleh ( Kartini, 1977)http://www.sejarahduchie.blogspot.com
Pendidikan menutut MJ Langeveld (1955) adalah usaha menolong anak untuk mrlaksanakan tugas –tugas hidupnya, agar dia bisa mandiri, akil balig dan bertanggungjawab secara susila. Pendidikan bertujuan mempersiapkan hidup.  Pendidikan yang bermutu harapan semua pihak, baik pemerintah, pengguna, orang tua siswa, para guru dan semua siswa.   Mereka sepakat dan menginginkan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan kualitas peserta didik yang unggul sesuai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional dengan tegas menyatakan  mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, erilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab kemasyarakatn dan berkebangsaan,
Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak bangsa mencapai tujuan pendidikan nasional, yang tersubtitusi kedalam tujuan lembaga satuan pendidikan, yang secara praxis dirinci oleh guru kedalam berbagai indicator sesuai mata pelajaran yang diajarnya.  Dengan harapan , apa yang diajarkan dipahami sepenuhnya oleh semua anak didik, sehingga mereka menguasai IMTAQ dan IPTEK.
Dalam konteks tersebut, guru harus mengembangkan model-model mengajar yang sesuai dengan kebutuhan proses belajar.  Guru dituntut untuk bisa menserasikan antara tujuan yang ingin dicapai, model pembelajaran yang dikembangkan serta peran  siswa dalam proses mempelajari suatu ilmu.
Menurut P.H. Coombs terdapat 12 komponen pendidikan utama dalam sistem pendidikan, yaitu :
1.       Tujuan dan prioritas
2.       Pelajar/peserta didik
3.       Manajemen
4.       Struktur dan jadwal waktu
5.       Isi bahan ajar
6.       Guru dan pelaksana
7.       Alat bantu belajar
8.       Fasilitas
9.       Teknologi
10.   Pengawasan
11.   Penelitian
12.   Ongkos pendidikan

Masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya masalah kuantitas siswa yang mendapatkan pendidikan, tetapi juga masalah kualitas atau mutu.  Mutu (Kartini, 1977) didefinisikan sebagai derajat, ukuran baik buruk dan tinggi rendahnya sesuatu.  Segala sesuatu yang bermutu dalam pendidikan adalah awet, berguna, fungsional bagi manusia. Sesuatu yang tidak bermutu akan mudah lapuk dan tidak berguna bagi manusia.
Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, dari pergantian dan penyempurnaan kurikulum, penggantian model pembelajaran dari CBSA, MBS, KTSP sampai ke pendekatan tematis serta dukungan dana yang terus bertambah.

Ada banyak pertanyaan yang muncul yang bisa menjadi asumsi pencipta jurang antara harapan dan kenyataan, dari asumsi manajemen penyelenggaraan pendidikan yang kurang efektif, siswa yang malas membaca buku, guru yang kurang professional, metode pengajaran yang kurang menarik hingga masalah keluarga siswa.
Mutu memang sebuah tantangan, tetapi untuk membangun mutu yang tinggi perlu ada sinergi antara sekolah, orangtua, masyarakat, terutama kemauan anak untuk menimba ilmu, menyiapkan diri dan masa depannya. Karena, orangtua memberi pembiayaan , fasilitas, motivasi, guru juga mengajarkan, mendidik, memotivasi, tetapi bila anak didiknya tidak memiliki kesadaran diri, maka, mutu tetap akan menjadi hantu dunia pendidikan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan