DAMPAK SOSIAL PEMBANGUNAN
Pembangunan ditengah perubahan global menjadi suatu
keharusan dari suatu masyarakat, bangsa dan Negara. Pembangunan menjadi sebuah jalan untuk
mempertahankan eksisstensi suatu masyarakat, bangsa dan Negara. Tanpa
pembangunan, suatu masyarakat akan terpinggirkan, tersingkirkan dan akhirnya
membawa mereka kearah kehancuran total.
Tanpa pembangunan mereka kian terjepit, terpojok, terikat, terpenjara
dalam dunia tempat tinggalnya yang kian menyempit. Seperti yang dialami suku
kubu dalam di pulau Sumatera, yang lahan hutan tempat tinggalnya kian sempit
digerogoti perkebunan modern yang dibangun para investor bermodal besar.
Pembangunan untuk mengubah dari
keterbelakangan kearah kemajuan. Pembangunan dilakukan untuk mencapai tujuan
mulia bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu tercapainya masyarakat yang
makmur, adil dan tentram. Pembangunan
dilakukan untuk mengubah nasib masyarakat, bangsa dan Negara kelevel kemakmuran
, keadilan, dan ketentraman yang lebih tinggi.
Mengubah masyarakat kearah
kehidupan yang lebih maju dengan menggunakan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah menciptakan banyak kemajuan disemua bidang yang dibutuhkan
masyarakat. Namun, tak semua bisa
menikmati hasil pembangunan. Ada yang
tertinggal perubahan. Ada yang tak tersentuh pembangunan. Sehingga tertinggal dari kemajuan dan tak
bisa menikmati benefit yang dihasilkan, yang kita sebut sebagai kelas bawah.
Secara sosioekonomi, pembangunan
menghasilkan masyarakat kelas atas dan kelas menengah, tetapi juga menciptakan
dampak pembangunan berupa :
1.
Kesenjangan ekonomi
Kesenjangan
ekonomi terjadi karena adanya lapisan masyarakat yang terdidik dengan baik,
dapat menyesuaikan diri dengan
standar kompetensi modern,
sehingga ia bisa mengambil
keuntungan dan menjadi Kaya raya dan dapat hidup mewah. Tetapi, mereka yang tidak terdidik, tidak
memiliki kompetensi sesuai standar zamannya, tak bisa mengambil keuntungan dari
pembangunan, dan mereka mengalami kehidupan sebagai kaum miskin, bahkan
banyak yang menjadi gelandangan,
pengemis, pengangguran atau freeman.
2.
Pencemaran lingkungan
Pembangunan yang
mengejar keuntungan semata tanpa memperhatikan dampaknya terhadap alam dan
manusia telah menghasilkan Polusi udara, polusi tanah, polusi air, dan polusi suara. Polusi udara, tanah , air dan suara berdampak
besar terhadap kesehatan manusia.
3.
Urbanisasi
Zaman Orde Baru
yang mengedepankan proyek pembangunan terpusat dikota-kota , khususnya di pulau
Jawa telah memunculkan gelombang urbanisasi besar-besaran. Orang-orang dari
daerah pedesaan dating kekota dengan harapan mendapat pekerjaan, gaji besar,
hidup mewah dan menikmati liburan dengan nyaman. Kota-kota menjadi padat, kumuh dan
memunculkan penyakit sosial. Sementara,
desa-desa akhirnya kekurangan tenaga produktif dan menjadi stagnan .
4.
Perubahan mentalitas
Pembangunan yang
sangat massif telah menghasilkan kelas menengah atas dan kelas menengah
bawah. Kelas menengah atas mengalami
perubahan mentalitas. Mereka menjadi
konsumtif, selalu berusaha menjadi trendsetter,
sekuler. Bebas nilai. Sebaliknya,
kelas menengah bawah menjadi sangat
emosional, susah diatur, mudah terprovokasi.
Demikian dampak sosial pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari