2015/11/17

Sosiologi : Proses sosial assossiatif

Cita – cita hidup setiap individu didalam masyarakat mendorong masyarakat untuk terus berupaya  mencapai cita-citanya .  Cita-cita hidup setiap individu menjadi dasar motivasi dan tujuan hoidup setiap individu.  Berbagai strategi dan pendekatan mereka lakukan  agar cita-citanya tercapai.  Secara sosial, dampaknya masyarakat terus mengalami perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terbentuk dalam mencapai cita-cita hidup memunculkan masalah-masalah baru dan setiap masalah membutuhkan komunikasi yang intensif agar terbentuk kerjasama antar individu yang solid dan terciptanya persatuan dan kesatuan didalam masyarakat atau terbentuknya kerjasama yang assossiatif.
Secara definitive, proses sosial  assossiatif adalah proses sosial yang mengarah kepada terciptanya persatuan di masyarakat.  Persatuan masyarakat sangat penting dalam mencapai tujuan masyarakat.  Sanagt sulit mencapai berbagai tujuan masyarakat , bahkan tujuan para individu, bila didalam masyarakat tidak ada kerjasama atau terjadi konflik, baik yang bersifat terbuka maupun konflik yang terselubung atau kontravensi.
Bentuk kerjasama yang assossiatif terdiri dari :
1.      Akomodasi.  Pengertian akomodasi adalah proses meredakan ketegangan atau konflik didalam masyarakat.  Konflik sosial menjadi penghalang utama kemajuan masyarakat. Konflik sosial membuat mobitas sosial setiap orang menjadi terbatas.  Orang yang terlibat konflik akan membatasi diri mobilitasnya pada daerah yang dianggapnya aman dan nyaman buat dirinya.  Bila setiap orang merasa nyaman ditempatnya masing-masing akan terjadi situasi alienasi dan terkurung disuatu tempat.  Komunikasi tidak akan terjadi.  Setiap orang membentuk kelompok dan setiap kelompok akan merasa kelompoknya paling benar, paling baik, paling maju.  Terjadi suatu situasi in group dan  out group.  Kita dan mereka. Akhirnya bermuara pada tidak ada kemjuan dimasyarakat. Dengan munculnya upaya meredakan ketegangan. Tensi emosi yang tinggi akan menurun.  Sikap merasa paling benar, paling baik menjadi berkurang.  Jarak yang jauh menjadi dekat.  Jarak yang dekat dan saling mendekat memungkinkan terjadinya lobi-lobi dan negosiasi.  Dengan adanya negoisasi, titik kesamaan bisa disatukan. Titik perbedaan bisa dipecahkan dengan saling berbagai pemecahan hingga kesepakatan-kesepakatan teknis lapangan yang membuat konflik hilang dan persatuan bisa terwujud.  Dengan akomodasi sangat mungkin terjadi setiap orang didalam masyarakat dapat mencapai cita-cita hidupnya tanpa menimbulkan masalah dimasyarakat.
2.    Proses sosial assossiatif yang kedua adalah asimilasi.Secara konsep, asimilasi didefinisikan bagai bercampurnya dua kebudayaan atau lebih membentuk kebudayaan yang benar-benar baru.  Asimilasi bisa dibangun melalui komunikasi yang efektif , komunikasi menjadi media pertukaran informasi dan aspirasi, sehingga titik – titik kesamaan pola piker, kesamaan – kesamaan keinginan, kesamaan-kesamaan kepentingan bisa dirajut menjadi satu kesatuan kepentingan bersama yang akhirnya bisa disatukan menjadi kesamaan aksi dan pembentukan kebudayaan baru .
3.      Proses sosial assossiatif ketiga adalah Koperasi adalah  kerjasama. Kerjasama orang-orang yang ada disuatu tempat.  Kerjasama ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan tentang nilai dan norma sosial bersama .  Dengan nilai dan norma yang dimiliki bersama, tujuan tiap individu bisa diupayakan dengan koridor nilai dan norma yang disepakkati.  Ketaatan terhadap nilai dan norma mendorong setiap penyelesaian masalah dapat dilakukan tanpa menimbulkan masalah baru di masyarakat.  Bahkan, menguatkan tali ikatan kemasyarakatan.
Demikian bentuk proses sosial assossiatif
Sumber Pustaka :
1.       Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.       Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.       Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi, suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007
4.       Siti Waridah dkk. Antropologi untuk SMU kelas 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

5.       Asadullah Al Faruq. Ketika Keluarga tak seindah Surga.  Solo: Al Kamil Publishing,  2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan