2015/11/23

Sosiologi Perubahan Kebudayaan


Manusia ingin hidup disurga.  Siapa yang tak ingin hidup disurga, semua ingin hidup disurga.  Keinginan ini yang mendorong manusia berupaya menyempurnakan pola hidupnya, menyempurnakan organisasi kehidupan masyarakatnya, termasuk menyempurnakan peralatan atau teknologi hidupnya agar teknologi membuat manusia hidup senyaman dan senikmat di surga.  Semua selalu ada, selalu tersedia selalu terlayani. Inilah pendorong perubahankebudayaan sejati.

Manusia tak akan berubah bila manusia tak mau merubahnya, demikian nasehat Al Qur’an kepada ummat manusia.  Dan karena itu pula, Al Qur’an memerintahkan agar setiap orang untuk berjalan-jalan dimuka bumi, untuk saling belajar, untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sastra, logika dll, sehingga bukan saja kedamaian tetapi perubahan kearah kemajuan bersama secara lebih adil dan merakyat.

Hasil peradaban manusia yang telah berlangsung ribuan tahun tetap saja dianggap belum memenuhi kebutuhan dan tantangan zamannya pada generasi terkini, sehingga, mereka tetap tak puas dan ingin lebih sempurna lagi.  Karena itu riset terhadap teknologi baru, tatanan nilai dan norma baru, standar etika baru, standar hubungan sosial baru, dll terus dilakukan.

Perubahan kebudayaan dapat terus terjadi didasarkan :
1.       Terjadinya akulturasi.  Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih untuk membentuk kebudayaan baru yang lebih maju, tetapi, unsure-unsur kebudayaan lama masih tetap dipertahankan.   Akulturasi dapat terjadi ketika terjadi migrasi penduduk dari suatu daerah kedaerah lainnya.  Migrasi memungkinkan terjadinya pertemuan budaya.  Pertemuan budaya memunculkan proses saling belajar, sehingga terjadi pertukaran budaya. Melalui pertukaran budaya terjadi akulturasi budaya.  Masyarakat saling belajar kelebihan dan kekurangan dari budaya lain dan secara natural mereka menyerap berbagai kelebihan budaya baru dan meninggalkan budaya lamanya yang dianggap sudah tidak cocok lagi dengan pola piker, pola hidup dan  perkembangan zaman.
2.       Asimilasi.  Asimilasi adalah Proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang membentuk kebudayaan baru.  Dalam masyarakat yang telah terasimilasi, perbedaan-perbedaan kebudayaan didalam masyarakat hampir hilang dan masyarakat dapat mentoleransi semua perbedaan yang ada.  Proses asimilasi sangat mudah terjadi bila toleransi sangat kuat didalam kedua masyarakat yang bertemu, kesamaan tingkat ekonomi, tetapi bila masyarakat salah satu sangat ekspansiv dan rakus serta ingin menguasai masyarakat lainnya, maka, asimilasi akan gagal.  Asimilasi dapat terjadi bukan dengan sikap memaksakan kebudayaannya tetapi melalui sikap simpati terhadap kebudayaan lain.  Kedekatan sebagai produk simpati terhadap kebudayaan lain mendorong terjadi perkawinan antar masyarakat dan melalui perkawinan ini maka asimilasi menjadi semakin kuat menyatu, sehingga muncul kata “ kita sekeluarga “ bukan  kata “ Mereka orang asing” dan “ kita  berbeda“.
3.       Difusi . Migrasi bukan hanya pada manusia-manusianya, tetapi juga melalui migrasi terbawa juga dan menyebar berbagai unsure – unsure kebudayaan lain kedalam suatu masyarakat.  Unsur – unsure kebudayaan lain menyebar dari individu ke individu  melalui proses saling belajar yang terus menerus melalui pergaulan sehari – hari.  Misalnya, di Indonesia, tak mengenal  teknik membuat patung dari batu, tetapi setelah kenal kebudayaan India yang dibawa para pendatang India, maka bangsa Indonesia mengenal teknik membuat patung dari batu andesit.
4.       Inovasi.  Inovasi secara definitive adalah proses perubahan unsur- unsure kebudayaan baru hasil pengembangan unsure-unsur kebudayaan lama.  Inovasi dilakukan untuk menyempurnakan unsure kebudayaan lama agar lebih sesuai dengan tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan saat itu.  Inovasi dilakukan karena adanya kelemahan dalam unsure kebudayaan lama. 
Contoh ditahun sebelum 1980an penggunaan kerbau untuk bertani masih bisa digunakan, tetapi, ketika mencari rumput untuk makanan kerbau kian sulit, maka petani memilih traktor untuk membajak tanahnya.  Traktor adalah modifikasi mesin diesel yang umumnya untuk mobil dan pabrik tetapi dengan tambahan komponen tertentu digunakan untuk membajak sawah.
Demikian materi perubahan kebudayaan, semoga bermanfaat.


Sumber Pustaka :

1.       Idianto Muin. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013
2.       Suhardi dkk. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,Depdiknas,2009
3.       Drs. Taufiqurrohman Dhohiri dkk. Sosiologi, suatu kajian kehidupan masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2007
4.       Siti Waridah dkk. Antropologi untuk SMU kelas 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

5.       Tim Antropologi.  Panduan Belajar antropologi. Jakarta: Yudhistira, 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari

Dampak Covid 19 dibidang pendidikan