Sosialisasi adalah proses
mempelajari nilai dan norma masyarakat.
Sosilisasi diadakan dengan tujuan agar generasi muda atau orang baru,
dapat mengetahui, menginternalisasi, menerapkan dan mendukung nilai, norma dan
keterampilan yang ada di masyarakat tersebut.
Melalui sosialisasi seseorang
diharapkan dapat berperan maksimal sesuai status sosial nya. Ia bisa berperilaku sesuai budaya masyarakatnya, ia dapat memahami dan mampu berfikir sesuai
cara berfikir masyarakat tersebut, Setidaknya ia tidak melanggar atau
menyimpang dari nilai dan norma yang ada dimasyarakat tersebut.
Perubahan sosial yang cepat
karena perubahan teknologi transfortasi dan teknologi informasi telah
memunculkan perubahan cara pandang dan cara berfikir manusia terhadap kehidupan
sosial lingkungan sekitarnya. Karena
itu, sosialisasi menjadi bernilai strategis karena dapat memberi tuntunan hidup
sesuai nilai dan norma yang benar, juga mencegah anak / anggota masyarakat dari
berperilaku menyimpang.
Berhasil tidaknya sosialisasi
tergantung agen yang melakukan
sosialisasi, yaitu :
1. Agensosilaisasi pertama, yaitu : keluarga.
Keluarga adalah lingkungan pertama bagi seorang anak. Didalam keluarga , ia mendapat perhatian dan
kasih saying sepanjang waktu, bahkan hingga ia menjadi besar. Keluarga menjadi pemberi rizki pertama, seorang ibu menyusuinya siang malam, dan sang
ayah mencari rezeki untuk anggota keluarganya,
Dari anggota keluarganua ia mendapat berbagai keterampilan diberikan , ibu menjadi
pihak terbesar pemberi dan pembentuk kepribadian anak, serta berbagai
keterampilan yang ada didalam
keluarganya.
Dalam kasus-
kasus ibu muda atau dalam kasus tertentu, maka nenek menjadi pengganti ibu yang melakukan
sosialisasi ke sang anak. Ia berperan
menggantikan ibu sang anak untuk menjadi pihak yang berperan besar dalam
sosialisasi nilai dan norma masyarakat.
2. Agensosialisasi kedua , yaitu : Kelompok permainan.
Ketika anak sudah dapat berbicara, apalagi sudah bisa berjalan, maka ia
bergaul dengan teman-teman sebayanya. Ia
saling belajar dengan teman-temannya.
Berbagai nilai yang didapat dikeluarganya diwujudkan kedalam pergaulan
dengan anak-anak sebayanya. Sehingga, melalui
sosialisasi diantara mereka terbentuk proses
saling mempengaruhi dan akhirnya membentuk kepribadian mereka.
3. Agensosialisasi ke tiga yaitu : media massa.
Media massa baik yang cetak, elektronik, maupun online menyebarkan
informasi tentang berbagai hal dari berita politik, ekonomi, sosial, budaya
hingga ke gaya hidup. Baik informasi
yang bersifat positif maupun yang bersifat negative. Tayangan yang disampaikan
akan memberi pengaruh yang berbeda kepada setiap orang. Tetapi ada kecenderungan berita negative lebih
mudah diserap oleh masyarakat, dari pada yang positif. Karena itu, isi media massa sangat mempengaruhi pembentukan
nilai – norma masyarakat.
4. Agensosialisasi keempat adalah sekolah. Sekolah mengajarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sekolah juga mengajarkan nilai dan norma yang terlembaga kedalam
berbagai peraturan dan tata tertib serta berbagai keterampilan lain yang
dibutuhkan anak sesuai mata pelajaran dan kurikulum yang sudah ditetapkan. Berbagai ilmu, berbagai pengetahuan yang
dipelajari anak disekolah mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. Makin intensif sosialisasi yang dilaksanakan
sekolah maka terjadi penguatan nilai dan norma kedalam diri anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari