Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial adalah situasi dimana semua aturan dan tata tertib serta semua nilai dan norma masyarakat ditaati dan didukung semua anggota masyarakat.
Masyarakat menginginkan setiap individu berperan sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Sehingga tidak terjadi ada yang berperilaku menyimpang. Contoh sederhana ketika terdengan suara adzan magrib, masyarakat menginginkan semua warga masyarakat tidak diluar rumah, tetapi masuk dan melaksanakan sholat. Demikian juga ketika dijalan raya , semua masyarakat menginginkan tidak ada yang membawa motor dengan ngebut, zigzag yang membahayakan nyawa pengendara lain. Semua ingin terlihat tertib dan tercipta
keteraturan sosial.
Faktor pendorong
keteraturan sosial :
1. Adanya kerjasama antar sesame
2. Adanya Akomodasi didalam masyarakat yang saling berbeda sehingga terbentuk persatuan dan menciptakan asimilasi
3. Adanya asimilasi yang memungkinkan perbedaan-perbedaan yang biasa muncul menjadi hilang karena masyarakatnya saling menyatukan diri.
4. Adanya akulturasi memungkinkan persatuan dapat terjadi walau nilai-nilai asal tidak hilang dan masih dipertahankan, sehingga
keteraturan sosial dapat tetap terjadi.
Faktor penghambat
Keteraturan Sosial :
1. Adanya persaingan diantara warga masyarakat, sehingga muncul pertentangan, disorganisasi, ketidakjujuran.
2. Adanya kontravensi yaitu perasaan tidak suka secara diam-diam, yang akhirnya memunculkan sikap anti dan berwujud kedalam ketidakberaturan
3. Terjadinya konflik atau pertentangan. Konflik akan mengakibatkan permusuhan, kebencian, ketidakadilan, ketidak jujuran, keinginan menghancurkan lawan dan secara umum menciptakan ketidakteraturan dimasyarakat.
Demikian materi sosiologi
keteraturan sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari